Selasa, 18 Desember 2012

Tak Mau Kau Pergi lagi



Setahun berlalu sampai dimana sebelum aku masuk rumah sakit selama 1 bulan stengah ya aku coma karena penyakit yang aku alami , namun lebih dulu ia yang masuk rumah sakit.
Ya dia sakit kelebihan sel darah putih yang lebih dikenal dengan Leukemia , ia dia sakit itu yang membuat ku shock berat mengetahuinya, lalu dia dibawa ke ada hospital di pusat kotabumi lampung sedangkan aku berada di kota yang jauh darinya , jauh terhalang oleh laut yang luat terhalang oleh selat sunda dan gunung Krakatau.
Seminggu setelah dia masuk hospital aku baru mengetahui tentang hal itu , padahal dia tak pernah mengeluh sakit padaku tapi ternyata , ya ampun aku jahat sampai dia sakit parah begitu aku tak tau sama sekali , memang tak ada yang member tau kepadaku , sekalipun itu untuk member tau bahwa dia masuk rumah sakit ya di ICU menggunakan alat Calibration equitment , alat yang pendetak jantung itu aku pun baru tau sampai dia pun memakai alat bantu pernafasan selama berbulan-bulan ia tak sadarkan diri , aku belum mengetahui bahwa dia sudah stadium gawat , stadium petengahan yang ku tau itu sudah parah, ya leukemia hampir merenggut nyawanya , hampir aku akan kehilangannya lagi.
Cewek cantik yang sangat akrab denganku sudah ku anggap seperti adikku sendiri , ya dia bernama Ananda Putri Rohalida, dia pun satu sekolah dengan bimo ia namun dia sungguh cerdas dia mengikuti kelas excel , kelas dimana orang-orang yang ber IQ tinggi , bayangkan saja kelahiran 1998 sudah masuk SMA , berarti sungguh cerdas dong , seharusnya seumuran dia masih sekolah di tingkat SMP,  ya dia yang memberitahukan ku setelah berbulan-bulan aku mengkhawatirkannya , karena tak ada kabar selama berbulan-bulan itu dia menghilang lagi , ternyata sewaktu dia pertama masuk ke hospital dia bilang keseluruh keluarganya jangan beri tau dia kalau aku mengidap Leukimia , aku mohon aku tak mau dia sedih lagi , mengkhawatirkan ku lagi . Sudah cukup dia mengkhawatirkan ku selama 4 tahun lalu , tolong jangan bilang hal ini , terutama kamu Putri , jangan bilang ke Mbak Intan kalo mas Bimo mengidap Leukemia , mas mohon sama kamu ya de., Ungkapnya lalu Putripun Mengiiyakan semua amanat darinya .
Leukeumia sering disebut Penyakit kanker darah , penyebab kematian yang sangat cepat , aku khawatir kamu bakal ninggalin aku ya gundah aku ketika ku mengetahui hal itu sayang , gumamku dalam  doa malam ini.
Saat ku dengar kabar itu sontak ku hampir pingsan , tak ada yang mengetahuinya , mungkin kau sedang bersandiwara ataupun memang benar aku tak tau pasti karena kau jauh disana .
Hal ini bukan candaan yang lucu tapi serius bukan main-main aku pun menyesi , ia menyelidikinya , hingga aku membuat ilustrasi ku samarkan namamu ini ilustrasi yang kamu alami .
Sedikit ku jelaskan tentang leukemia tu sebenarnya apa dan sebahaya apa sampai aku takut kehilanganmu mas sungguh aku takut kau pergi lagi.
Leukemia adalah jenis kanker yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan getah bening. Semua kanker bermula di sel, yang membuat darah dan jaringan lainnya. Biasanya, sel-sel akan tumbuh dan membelah diri untuk membentuk sel-sel baru yang dibutuhkan tubuh. Saat sel-sel semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru akan menggantikannya.
Tapi, terkadang proses yang teratur ini berjalan menyimpang, Sel-sel baru ini terbentuk meski tubuh tidak membutuhkannya, dan sel-sel lama tidak mati seperti seharusnya. Kejanggalan ini disebut leukemia, di mana sumsum tulang menghasilkan sel-sel darah putih abnormal yang akhirnya mendesak sel-sel lain.
Apa penyebab Leukemia?
Dokter tidak selalu bisa menjelaskan mengapa ada orang yang mengidap leukemia sedangkan orang lain terhindar dari penyakit itu. Namun, kita tahu bahwa orang dengan faktor-faktor risiko tertentu lebih besar kemungkinannya terkena leukemia.
Penelitian menemukan bahwa orang yang terpapar radiasi sangat tinggi dan zat kimia industri (misalnya benzena dan formaldehida) memiliki tingkat risiko leukemia yang lebih besar.
Selain itu, pasien yang dirawat dengan obat-obatan anti-kanker (seperti bahan-bahan alkilasi) terkadang terkena leukemia beberapa tahun mendatang. Dan pasien yang terkena virus leukemia sel-T manusia (HTLV-I/Human T-cell leukemia virus-I) juga rentan terhadap penyakit ini. Faktor-faktor risiko lainnya termasuk orang dengan genetika tertentu (misalnya sindroma Down) atau kelainan darah tertentu (seperti sindroma myelodysplastic).
Gejala
Seperti semua sel-sel darah, sel-sel leukemia mengalir ke seluruh tubuh. Tergantung pada jumlah sel-sel yang abnormal dan tempat sel-sel ini terkumpul, pasien leukemia mempunyai sejumlah gejala umum antara lain:
·         Demam atau keringat malam
·         Infeksi yang sering terjadi
·         Merasa lemah atau letih
·         Sakit kepala
·         Mudah berdarah dan lebam (gusi berdarah, bercak keunguan di kulit, atau bintik-bintik merah kecil di bawah kulit)
·         Nyeri di tulang atau persendian
·         Pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut (akibat pembesaran limpa)
·         Pembengkakan, terutama di leher atau ketiak
·         Kehilangan berat badan
Diagnosis
Jika Anda mempunyai gejala atau hasil skrining yang mengarah ke penyakit leukemia, dokter harus mengetahui apakah gejala tersebut berasal dari kanker atau dari kondisi kesehatan yang lain. Anda akan diminta untuk menjalani tes darah dan prosedur diagnostik berikut ini:
·         Pemeriksaan fisik – dokter akan memeriksa pembengkakan di kelenjar getah bening, limfa, limpa dan hati.
·         Tes darah – laboratorium akan memeriksa jumlah sel-sel darah. Leukemia menyebabkan jumlah sel-sel darah putih meningkat sangat tinggi, dan jumlah trombosit dan hemoglobin dalam sel-sel darah merah menurun. Pemeriksaan laboratorium juga akan meneliti darah untuk mencari ada tidaknya tanda-tanda kelainan pada hati dan/atau ginjal.

·         Biopsi – dokter akan mengangkat sumsum tulang dari tulang pinggul atau tulang besar lainnya. Ahli patologi kemudian akan memeriksa sampel di bawah mikroskop, untuk mencari sel-sel kanker. Cara ini disebut biopsi, yang merupakan cara terbaik untuk mengetahui apakah ada sel-sel leukemia di dalam sumsum tulang.
·         Sitogenetik – laboratorium akan memeriksa kromosom sel dari sampel darah tepi, sumsum tulang, atau kelenjar getah bening.
·         Processus Spinosus – dengan menggunakan jarum yang panjang dan tipis, dokter perlahan-lahan akan mengambil cairan cerebrospinal (cairan yang mengisi ruang di otak dan sumsum tulang belakang). Prosedur ini berlangsung sekitar 30 menit dan dilakukan dengan anestesi lokal. Pasien harus berbaring selama beberapa jam setelahnya, agar tidak pusing. Laboratorium akan memeriksa cairan apakah ada sel-sel leukemia atau tanda-tanda penyakit lainnya.
·         Sinar X pada dada – sinar X ini dapat menguak tanda-tanda penyakit di dada.
Pengobatan apa yang ditawarkan?
Kemoterapi
Sebagian besar pasien leukemia menjalani kemoterapi. Jenis pengobatan kanker ini menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel leukemia. Tergantung pada jenis leukemia, pasien bisa mendapatkan satu jenis obat atau kombinasi dari dua obat atau lebih.
Pasien leukemia bisa mendapatkan kemoterapi dengan berbagai cara:
·         Melalui mulut
·         Dengan suntikan langsung ke pembuluh darah balik (atau intravena)
·         Melalui kateter (tabung kecil yang fleksibel) yang ditempatkan di dalam pembuluh darah balik besar, seringkali di dada bagian atas - Perawat akan menyuntikkan obat ke dalam kateter, untuk menghindari suntikan yang berulang kali. Cara ini akan mengurangi rasa tidak nyaman dan/atau cedera pada pembuluh darah balik/kulit.
·         Dengan suntikan langsung ke cairan cerebrospinal – jika ahli patologi menemukan sel-sel leukemia dalam cairan yang mengisi ruang di otak dan sumsum tulang belakang, dokter bisa memerintahkan kemoterapi intratekal. Dokter akan menyuntikkan obat langsung ke dalam cairan cerebrospinal. Metode ini digunakan karena obat yang diberikan melalui suntikan IV atau diminum seringkali tidak mencapai sel-sel di otak dan sumsum tulang belakang.
Terapi Biologi
Orang dengan jenis penyakit leukemia tertentu menjalani terapi biologi untuk meningkatkan daya tahan alami tubuh terhadap kanker. Terapi ini diberikan melalui suntikan di dalam pembuluh darah balik.
Bagi pasien dengan leukemia limfositik kronis, jenis terapi biologi yang digunakan adalah antibodi monoklonal yang akan mengikatkan diri pada sel-sel leukemia. Terapi ini memungkinkan sistem kekebalan untuk membunuh sel-sel leukemia di dalam darah dan sumsum tulang. Bagi penderita dengan leukemia myeloid kronis, terapi biologi yang digunakan adalah bahan alami bernama interferon untuk memperlambat pertumbuhan sel-sel leukemia.
Terapi Radiasi
Terapi Radiasi (juga disebut sebagai radioterapi) menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel leukemia. Bagi sebagian besar pasien, sebuah mesin yang besar akan mengarahkan radiasi pada limpa, otak, atau bagian lain dalam tubuh tempat menumpuknya sel-sel leukemia ini. Beberapa pasien mendapatkan radiasi yang diarahkan ke seluruh tubuh. (Iradiasi seluruh tubuh biasanya diberikan sebelum transplantasi sumsum tulang.)
Transplantasi Sel Induk (Stem Cell)
Beberapa pasien leukemia menjalani transplantasi sel induk (stem cell). Transplantasi sel induk memungkinkan pasien diobati dengan dosis obat yang tinggi, radiasi, atau keduanya. Dosis tinggi ini akan menghancurkan sel-sel leukemia sekaligus sel-sel darah normal dalam sumsum tulang. Kemudian, pasien akan mendapatkan sel-sel induk (stem cell) yang sehat melalui tabung fleksibel yang dipasang di pembuluh darah balik besar di daerah dada atau leher. Sel-sel darah yang baru akan tumbuh dari sel-sel induk (stem cell) hasil transplantasi ini.
Setelah transplantasi sel induk (stem cell), pasien biasanya harus menginap di rumah sakit selama beberapa minggu. Tim kesehatan akan melindungi pasien dari infeksi sampai sel-sel induk (stem cell) hasil transplantasi mulai menghasilkan sel-sel darah putih dalam jumlah yang memadai.
Jenis dukungan apa saja yang tersedia?
CanHOPE adalah sebuah tim pendukung hasil inisiatif ParkwayHealth bersama dengan tim dokter multi-disiplin yang berupaya menjalankan metode holistik untuk merawat kanker tanpa ada biaya tambahan. Para penasehat menjalankan layanan konseling kanker melalui telepon hotline dan email, untuk memberikan dukungan emosi dan psiko-sosial kepada semua pasien dan perawatnya, agar mereka bisa mengatasi kanker dengan efektif. Layanan konseling temu muka juga bisa diselenggarakan.
Pasien, profesional kesehatan & publik juga bisa mendapatkan informasi kanker terbaru, tes skrining yang terkait, pengobatan dan rujukan ke layanan kanker yang tepat, informasi untuk layanan rehabilitasi dan layanan dukungan lanjutan, saran-saran tentang efek samping pengobatan kanker, strategi mengatasi kanker, pola makan serta gizi
Ku tau  begitu sakit yang kau rasakan apalagi saat kau menjalani kemotraphy ku taksanggup melihat kesakitanmu itu, apa mungkin sekarangpun kau masih sakit yak au akhir-akhir ini juga sering masuk rumah sakit, tapi kau tak member tau aku tentang keadaanmu yang sebenarnya ia saat ini kau masih menyembunyikan nya .






Tidak ada komentar:

Posting Komentar